Mengejutkan! Studi Terbaru Ungkap Alasan Ratusan Pendeta Ini Akhirnya Tinggalkan Gereja

Sebuah penelitian terbaru merilis hasil temuan mengejutkan, alasan ratusan pendeta pada akhirnya meninggalkan gereja.

Frustasi, minim dukungan, dan konflik gereja menjadi alasan ratusan mantan pendeta mengundurkan diri dari gereja.

Studi terbaru oleh Lifeway Research mengungkap bahwa 63 persen dari mantan pendeta telah melayani selama lebih dari 10 tahun sebelum memutuskan berhenti.

“Hampir setengah dari orang-orang yang meninggalkan pelayanan mengatakan bahwa gereja mereka tidak menawarkan bantuan," ujar Ed Stetzer, direktur eksekutif Nashville-organisasi berbasis penelitian.
 


Menurut penelitian ini, hampir setengah mantan pendeta berharap gereja dapat memperhatikan beberapa hal penting, seperti pengadaan dokumen yang jelas, penawaran istirahat atau cuti, serta kelompok pendukung untuk membantu menangani kasus konseling berat.

Survei ini melibatkan 734 mantan pendeta senior dari empat denominasi Protestan yang meninggalkan gereja sebelum usia pensiun.

Sebanyak, 40 persen mengaku meninggalkan tugas penggembalaan karena ada perubahan ‘panggilan’ dalam pelayanan.

Sementara 25 persen lainnya dikarenakan konflik gereja dan 19 persen karena frustasi.

“Hal-hal ini saling berkaitan. Bila Anda kehilangan pengharapan, kemungkinan ketika muncul konflik Anda tidak akan merespon dengan baik, bahkan bisa membuat konflik lebih buruk,” kata Stetzer.

Selain itu muncul indikasi lain dalam studi, di mana masalah muncul bahkan sebelum pendeta ditugaskan melayani jemaat.

Sebanyak 48 persen mantan pendeta mengungkapkan bahwa dari pusat mereka tidak mendapat gambaran akurat mengenai gereja yang akan dilayani.

Studi juga menemukan bahwa pendeta kerap bergesekan dengan konflik.

Sebanyak 56 persen mengalami perselisihan terkait perubahan yang mereka usulkan dan 54 persen mengaku mendapat serangan pribadi.

Terkait hal ini, hampir setengah dari mereka mengatakan bahwa sekolah seminari tidak mempersiapkan mereka tentang bagaimana menangani orang-orang dalam pelayanan.

“Sekolah seminari hanya fokus pada teologi, bahasa Alkitab, dan berkhotbah. Padahal yang juga tidak kalah penting adalah kesiapan pendeta dalam memimpin dan melayani orang-orang selama tugas penggembalaannya,” papar Stetzer.

Untuk sebuah perubahan Stetzer berharap agar seminari, akademisi, denominasi, dan bahkan pihak lainnya bisa bekerja sama untuk menemukan kehendak Tuhan dalam mendukung pendeta.

Sumber : http://manado.tribunnews.com/2016/01/20/mengejutkan-studi-terbaru-ungkap-alasan-ratusan-pendeta-akhirnya-tinggalkan-gereja?page=2

Komentar

  1. MESTIQQ - Judi Poker Online Indonesia
    Gabung sekarang untuk mendapatkan berbagai keuntungan berikut ini :

    - 100% Player vs Player!!!
    - Customer Services yang cantik dan handal!!!
    - Pendaftaran gratis!!!
    - Deposit minimum 10ribu!!!
    - Withdraw minimum 20ribu!!!
    - Bonus TurnOver sebesar 0,5% yang dibagikan tiap harinya!!!
    - Bonus referral sebesar 20% seumur hidup, cukup dengan mengundang teman anda untuk bermain!!!.

    Pendaftaran bisa langsung menghubungi pin bbm berikut :
    - Pin BBM : 2C2EC3A3
    WWW .MESTIQQ. COM

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KENAPA KITA TOLAK AHOK ? SEMOGA NASEHAT SINGKAT GUBURNUR NTB INI MAKIN MENYADARKAN KITA

Astagfirulah !! Ketangkap Basah Mencuri Makanan Seorang Bocah Dibakar Hidup-hidup

ASTAGFIRULLAH, MINTA UANG JAJAN, IBU TIRI TEGA JEPIT TANGAN ANAK DI PINTU SAMPAI HANCUR